Beberapa hari ini media sosial TikTok dihebohkan dengan video
seorang ibu yang memberikan sarapan kepada anaknya sebelum berangkat sekolah
dengan roti gandum dengan toping
lelehan krimer kental manis juga 3 gelas susu kental manis dan ditambah gula pasir. Video ini menuai banyak
kecaman dari para dokter, ahli gizi dan
orang tua lainnya, karena dianggap membahayakan kesehatan anak.
Jujur saja ditahun 80-an dan 90-an, minum
krimer kental manis dianggap sehat, dan disebut susu sebagai penyempurna dari “4
sehat 5 sempurna”. Bangga saat itu?!
Bangga banget bisa minum susu, waktu itu. Saat di sekolah, ketika ada guru yang
bertanya, tadi sarapan apa? Minum
susu pak. Bagus, pantas kamu sehat dan badannya gemuk, jangan lupa minum 3 kali
sehari (begitulah gambaran saat itu). SKM,
atau susu kental manis, telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari
di banyak rumah tangga Indonesia.
yang lagi viral di tiktok |
Namun, apa sebenarnya SKM itu? Banyak dari kita mungkin terkecoh dengan label "susu" pada SKM. SKM sebenarnya lebih mirip dengan krimer yang diperkaya dengan gula dan rendah protein. Produsen telah memposisikan SKM sebagai alternatif yang praktis dan ekonomis terhadap susu murni, tetapi sebenarnya SKM lebih tepat disebut sebagai krimer gula cair.
Apakah selama ini kita telah dibohongi oleh produsen
susu kental manis (SKM)? Ya, bisa jadi , begitu percaya dengan embel embel susu, lagi pula tak banyak sumber informasi yang bisa didapatkan . SKM sebenarnya bukanlah susu, melainkan krimer
yang terbuat dari campuran gula, susu sapi (yang sangat dikit), SKM memiliki
kandungan gula dan sukrosa 40 gram, biasanya protein cuma sekitar 1-2 gram saja.
Krimer kental manis sangat tidak dianjurkan untuk
bayi dan balita apalagi sampai jadi konsumsi pokok harian. Sedikit cerita pribadi, ada sih sodara yang memberi anaknya
SKM,me minumnya 3 kali sehari. Aku berat
menyampaikannya bahwa SKM bukan minuman
anak balita, bukan susu , tetap aku tidak enak menyampaikannya.Takut dia tersinggung karena secara ekonomi agak kurang
mampu, dan aku pun gak punya kelebihan anggaran untuk subsidi kehidupan mereka.
Waktu itu aku nanya, gimana cocok ya?
Dengan sumringah dia menjawab, “Alhamdulilah kak cocok”. Ku lihat anaknya
ceria, badannya berisi, semoga sehat selalu..
Bismillah. Ya, dalam hidup ini tentu kita ingin sesuatu yang ideal dalam
segala hal. Termasuk memberi anak dengan asupan yang tepat dan bergizi. Namun
terkadang keadaan yang memaksa.
Tetapi banyak pula ibu yang memberi anak SKM
sebagai susu yang boleh diminum berkali-kali dalam sehari dan ditambah gula
pasir, dengan alasan anak suka, sehat-sehat
aja kok, dulu juga minum itu tapi masih hidup sampai sekarang. Nah, disinilah
pentingnya edukasi dan sharing informasi kepada mereka bhawa itu krimer gula
cair bukan susu yang sehat untuk anak. Sehat itu bukan sekedar fisik yang
gemuk, tetapi nutrisi yang mencakup semuanya, untuk tulang, untuk pertumbuhan,
untuk perkembangan otak , daya tangkap anak dll.
Beberapa dampak negatif anak terlalu banyak
konsumsi gula
- Obesitas: Gula
berlebih dapat diubah menjadi lemak dalam tubuh, sehingga meningkatkan
risiko obesitas pada anak.
- Diabetes: Konsumsi
gula berlebihan secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko diabetes
tipe 2 di kemudian hari.
- Kerusakan
gigi:
Gula merupakan makanan favorit bagi bakteri di mulut, yang dapat
menyebabkan gigi berlubang dan kerusakan gigi lainnya.
- Penurunan
sistem kekebalan tubuh: Gula berlebihan dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh anak, sehingga membuatnya lebih mudah terkena penyakit.
- Gangguan belajar: Konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu konsentrasi dan fokus anak, sehingga menghambat proses belajarnya.
Bahaya SKM tidak
hanya bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Konsumsi SKM berlebihan dapat
meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes,
penyakit jantung, dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa SKM
bukanlah susu dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti susu, terutama bagi
anak-anak. SKM hanya boleh digunakan sebagai topping makanan atau campuran
dalam jumlah kecil, seperti dalam kue atau kopi.
Berikut beberapa
tips untuk memberikan asupan gizi yang baik bagi anak:
- Berikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama.
- Setelah 6 bulan, berikan MPASI yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral.
- Pilihlah susu formula yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak jika diperlukan
- Batasi konsumsi gula, termasuk SKM.
Mari kita
hentikan kebiasaan keliru selama ini dan berikan asupan gizi yang terbaik bagi
anak-anak. Ingat, kesehatan anak adalah investasi masa depan bangsa.
aku suka banget SKM, apalagi buat topping pisang bakar :D
BalasHapusSekarang kan udah ga boleh lagi nulis susu kental manis di kemasan. Jadi, mestinya para konsumen lebih update soal fakta kandungan krimer kental manis ini sehingga ga salah kaprah lagi.
BalasHapusMungkin karena ada depannya susu, dianggap jadilah susu ya, padahal kan kental manis itu memang hanya sebagai toping buat makanan dan minuman. Sosialisasi seperti ini kudu dilakukan secara masif
BalasHapusDulu, saya gak tau bahaya mengkonsumsi SKM berlebih. Tapi, memang gak pernah dibiasain. Karena gak suka apapun yang terlalu manis. Jadi, dulu selalu minumnya susu murni.
BalasHapusJadi inget temenku dulu ada yg kebiasaan minum SKM tiap hari krn dari kecil ibunya bilang itu minum susu pas aku jelasin ga percaya dong dia. Nah skr makin banyak edukasi soal kandungan gula di SKM semoga orang2 yg selama jin salah persepsi bisa mulai tersadarkan ya
BalasHapusDi daerah ibukku di Desa masih banyak yang minum SKM mbk,Anak SD bahkan mbah-mbah kalo pagi sarapannya minum "susu" kata mereka. Beberapa kali dibilangin ibukku, Alhamdulillah Ada beberapa yang nggak minum lagi
BalasHapusIya, sekarang sudah nggak boleh bilang klo skm adalah susu
BalasHapusKandungan gulanya tinggi, jadi konsumsinya harus dibatasi
Mirisnya tuh masih banyak yang mengira ini susu, padahal bukan. Apalagi ini tuh gak boleh diseduh gitukan, memang digunakan untuk pemanis.
BalasHapusBener lho banyak yang terkecoh sama label susu pada SKM. Padahal ini mah isinya gula kan ya huhuu. Aku juga ngga pernah sih kasih anak-anak minum susu tapi SK. Biasanya kalo SKM Cuma buat toping roti atau martabak manis gituu. Jadi ngga banyak juga dan ngga setiap hari kan.
BalasHapusEdukasi seperti ini sangat dibutuhkan, mba. Karena masih banyak yang menganggap bahwa kental manis itu susu. Padahal :( Manis banget pula dan rentan kena diabetes dan penyakit lain yang mba sebutkan
BalasHapusMasih banyak yang belum teredukasi seputar kental manis ini, bahkan di lingkungan saya masih ada yang memberikan kental manis ini pada anak batita, hiks.
BalasHapusAku sebagai generasi lama jadi korban SKM. Di kampung itu susu campur gula lagi, padahal sudah manis. Makanya sekarang ke anak aku gak kasih SKM.
BalasHapusKalaupun ada SKM buat campuran saat bikin roti bakar, es campur, atau cake.
Bagus banget edukasinya.
BalasHapusSemoga banyak ibu yang membaca dan memahami bahwa SKM itu bukan susu. Dan sedih sekali kalau "Asal anak gak rewel" huhuhu.. semudah itukah?
aku pun korban SKM rasa cokelat yang biasanya dibikin dingin pakai es trus diminum malam hari sambil makan roti bakar cokelat keju wuah enaknya, tapi untungnya anakku gak suka sama SKM dia lebih suka susu cokelat yang cair gitu lho mak
BalasHapus