Aku salah satu orang tua yang ingin anak bisa membaca sebelum masuk Sekolah Dasar, tetapi tetap belajar sesuai usia. Umumnya anak sudah bisa lancar membaca di usia 6 atau 7 tahun, dan kita bisa memulainya di usia 3-4 tahun, saya menggunakan kata “memulai” bukan artinya anak harus dilatih keras di usia tersebut. Pastinya tidak mau juga dong anak jadi tertekan secara psikologis, atau terganggu secara emosi gara-gara dipaksa melakukan sesuatu yang mereka juga belum tahu untuk apa sih? Anak- anak masih senang diajak bermain, bernyanyi, dan segala sesuatu yang membuat mereka happy.
Berikut cara aku
memulai agar anak bisa cepat membaca tanpa membuatnya merasa pernah belajar membaca”
. Metode yang aku lakukantetap dengan melihat dulu karakter anak, bagaimana
pola bermainnya, dan apa yang dia senangi. Aku memulai ini sekitar usia 3 tahun.
Mengenalkan
Buku.
Aku termasuk terlambat
mengenalkan buku ke anak. Usia tiga tahun aku baru beli beberapa buah buku
bergambar, dan membacakan untuknya.
Tidak perlu buku yang mahal hard cover yang bagus, cukup buku yang banyak
gambar dan kita bisa cerita tentang isinya. Gambar bisa buah-buahan atau hewan.
Bernyanyi
Anak-anak mana sih yang
tidak suka bernyanyi dengan irama yang ceria. Jujur aku sendiri juga sebenarnya
tidak pandai bernyayi, tetapi apapun yang
dilakukan dengan gembira pasti anak senang melakukannya. Berhubung menurut aku dia itu tipe audio kinestetik. Jadilah aku bernyanyi sambil
lompat dan joget-joget dan dia juga senang ikut lompat-lompat dan
nari-nari sambil bernyanyi. Lagunya standar lagu A-B-C-D- F- G yang biasa kita nyanyikan
saat belajar membaca. Dengan cara lari
sana sini, nari-nari, lompat-lompat ternyata lebih nyangkut diingatannya
dibanding duduk diam.
Baca juga : Manfaat bernyanyi bersama balita
Mengeja
Lo, kok belum kenal
huruf sudah diajarkan mengeja? Ya, jadi jika menyebut sesuatu biasanya aku sebut
hurufnya. Misalkan anak sedang bermain bola , aku akan bilang “ ini bola, b-o-la,bola” saat makan nasi juga
begitu aku bialang n-a-s-i. Kita bisa memulai
dengan kata-kata sederhana dengan dua suku kata.
Mengenalkan
Huruf
Untuk mengenalkan huruf
pada anak. Kita bisa menggunakan media gambar, atau membelikan mainan yang
berbentuk huruf-huruf. bisa juga melalui video atau film kartun. Menonton dari Youtube juga bisa hanya saja perlu kita
dampingi. Aplikasi mengenal huruf juga banyak di Play store mudah dan sangat
sederhana. Kita bisa gunakan semuanya tentu sesuai porsi. Misalnya hari ini
bermain huruf balok, besok liat video dengan begini kita mengetahui media mana yang lebih disenangi anak.
Baca Juga : Anak Suka Nonton Film Kartun
Bermain tebak-tebakan
Anakku paling senang
main tebak tebakan jadi kita buat permainan menebak huruf. Caranya
huruf-huruf diacak tidak beraturan dan
mulai bertanya : yang manakah huruf... ? dengan begini aku liat dia merasa
tertantang, daripada cuma menghafal satu-satu. Lain waktu aku memintanya menebak,
contoh baju dan kita bilang b-a , dan meminta dia menyebut bunyinya biasanya
dia akan cepat nyambung dan bilang “ba”.
Jika merasa kesulitan
kita cukup ambil 3 huruf yang berbeda dan menebak satu huruf yang kita
sebut. Dalam hal ini bukan hanya anak yang menebak tetapi bergantian, pinta
anak mengambil huruf huruf dan kita yang menebak. Lah?! ya kita benar terus
donk? Untuk ini kita bisa berpura-pura salah tebak, dan dia pasti merasa senang
kalo emaknya kalah., namanya juga strategi ya moms.
Beri
Pujian
Dalam bermain
tebak-tebakan kita jangan pelit memuji anak. misalnya ketika anak bisa menebak, kita langsung pasang muka “wow”
dan bilang “ Lo? kok kamu bisa sih, ih...hebat sekali anak umi, duh..umi banyak
kalah nih, Hamid pinter ya...”. Metode ini cukup efektif membuat dia ketagihan
untuk bermain.
--
Dengan cara cara diatas
aku bersyukur banget ketika Hamid mulai
serius belajar membaca, yang artinya ketika dihadapkan dengan buku belajar membaca,
dia tak lagi merasa kesulitan. Karena dia sudah mengenal huruf l dan bunyi ketika huruf konsonan digabungkan
dengan huruf vokal , jadi tidak k merasa
menghafal seperti mau ujian. Aku bersyukur banget diusia sekarang 6 tahun lebih dia sudah lancar membaca. Bukan cuma dia yang merasatidak pernah belajar membaca,
tapi aku juga merasa seperti tidak pernah mengajar membaca.
Ketika memasukan keTK A
usia 4 tahun agak ragu sebenarnya, takut kecepatan. Tapi aku niatkan ini untuk dia
belajar bersosialisasi dengan teman-teman yang bukan dari keluarganya,
beradaptasi dengan orang yang baru dikenal. Lucunya Hamid di sekolah ternyata
malah ikut teman-temannya di kelas TK B, karena TK A anak perempuan semua.
Karena Hamid bisa menyesuaikan diri akhirnya
dibiarkan saja oleh guru nya. Tahun ini karena pandemi anak TK banyak liburnya, jadi aku agak bersyukur
juga dia cepat masuk TK. Jika dimasukkan tahun ini pasti dia kurang menikmati
masa Taman Kanak-kanak kareba lebih banyak dirumah dari di sekolah.
Untuk melatih anak membaca dirumah, yang sudah mulai benar-benar belajar membaca sebaiknya jangan lama-lama cukup 15 menit saja lakukan secara santai dan ringan atau disaat moodnya bagus. Jujur sih takut mereka jadi tertekan karena ada unsur paksaan apalagi sampai dibentak atau membuat mereka menangis, Ini juga alasan aku lebih memilih belajar membaca dirumah, dibanding harus belajar diluar atau dengan guru les. Dengan les baca diluaran takut anak justru ketakutan, karena ada perasaan harus bisa, perasaan takut salah, apa lagi jika yang mengajar orang yang baru dia kenal. Tetapi memang semua sesuai karakter anak, ada anak yang santai ketika bertemu orang baru dan ada yang jadi pendiam dan takut. Semoga pandemi ini cepat berlalu, agar anak-anak bisa menikmati kegiatan di sekolah, merasakan benar-benar sekolah dan tidak kebanyakan belajar daring.
Wah, young mommies kudu baca ini niih
BalasHapuspastinya seneng dong, kalo buah hati kita menunjukkan semangat dan gairah utk membaca.
apalagi ada tips praktis supaya anak gemar membaca.
Sukaaaa!
Beri pujian dan main tebak-tebakan ini yang seru bagi anak² saat mengajarnya membaca. Karena anak² akan terasa santai tanpa harus dipaksa.
BalasHapusSemoga ankku nanti senang diajak belajar membaca. Bahagia pasti kalau lihat anak cepat membaca dan dia senang menjalani prosesnya
BalasHapusNgajarin anak agar kelihatan tidak memaksa emang perlu banget ya mba. Soalnya anak-anak perlu enjoy dengan kegiatannya, kalau suday enjoy sih biasanya bakalan asik aja mereka.
BalasHapusWah untung ya, Mbak Hamid dimasukkan sekolah TKnya lebih awal, jadi dia sempat merasakan situasi belajar di sekolah TK, sebelum pandemi. Keponakan saya baru tahun ini masuk TK, belajar selama setahun di rumah bikin anaknya kurang semangat. Kalau di sekolah kan, bisa bersosialisasi sambil bermain ya...
BalasHapusWuah, aku juga suka mengeja, Mbak. Walaupun belum kenal hurufnya. Kadang dy ngarang, huruf apa yang disebut, dibacanya apa. Hehe
BalasHapusAnakku 3 tahun, aku masukin PAUD. Tapi diniatkan untuk sosialisasi & tidak ditarget. Kalau bisa Alhamdulilah. Kalau ga mau, ya udah. Kalau mau berangkat pagi ayok, berangkat agak telat ya gapapa. Tapi tetap diajarkan soal waktu. Yang penting dia happy, bahkan karena pandemi, dy malah jadi kangen sekolah karena sering libur.
Iyeess penting banget mengajari anak membaca. Supaya terbiasa sejak kecil cinta buku ya mbak. Buku adalah jendela dunia yang insyaAllah akan membuka wawasan luas buat anak2 yang akan berguna buat masa depannya. Cara2 yang fun gak maksa, malah anak akan sadar sendiri utk hobi membaca.
BalasHapusMba Niva, makasih banget ya, aku masih belajar jadi calon ibu yang baik nih
BalasHapusdengan membaca ini banyak insight yang kudapat nih sharingnya bermanfaat banget
tips dan trik yang kece banget ya kak. Anak anak tetep merasa bejar namun ngga terbebani. Mereka tetep senang dan orang tua juga tenang
BalasHapusAda berbagai cara mudah, tetapi tidak terkesan memaksakan anak untuk membaca ya. Menggunakan cara yang menyenangkan dengan bermain
BalasHapusSungguh penting sekali ya bund, untuk mengenalkan buku kepada anak sedari dini. Banyak sekali manfaat yang didapat, selain jadi lebih mudah dan lebih cepat membaca, juga bisa melatih kembang daya imajinasi anak/.
BalasHapusKetika di kampung dulu, saya terkadang suka iseng mengenalkan buku bergambar kepada ponakan. hal ini bertujuan agar keponakan tidak terlalu tergantung dan kecanduan gadget. tapi tetap saja, gadget sukar sekali dilepaskan dari keponakan.
Tempo hari aku baca curhatan ibu2 yg ngelesin anaknya baca.dia bilang udah 4 bulan ga ada kemajuan, anaknya masih salah2 huruf nya. Aq sih kaget aja ada yg ngelesin anak buat baca dan calistung. Tapi akhirnya aku sadar mmg baca tulis itu jadi momok ya buat ortu. Hiks. Bagus kalau yg di artikel ini tipsnya ga terkesan memaksa. Lebih ke bermain
BalasHapusOrangtuanya kudu beneran kreatif yaa... dengan segala belajar secara daring begini.
BalasHapusAlhamdulillah, meski segalanya serba terbatas, tidak mengurangi ide belajar kreatif selama dirumahaja.
Semangats~
Makasih tipsnya Kak Nova, kebetulan nih si kecil lagi belajar baca tulis, semoga bisa segera lancar bacanya
BalasHapusbermain tebak-tebakan sih paling seru
BalasHapusmisal lagi di jalan, terus lihat ada banner gede, si kecil suruh baca...
meski terbata-bata, yaa namanya juga progress
ini mungkin mau kucoba deh ah. Soalnya selama ini bocah susah banget belajarnya
BalasHapus