Hampir dua bulan lebih postingan blog ini lebih banyak “titipan” dari pada tulisan si mpunya yang manis ini ( manis opo ne?) . Bukan lagi laris manis atau kebanyakan job, tapi memang keadaan yang tak memungkinkan. Sekitar 10 hari setelah lebaran nenek Hamid kesehatannya makin menurun, yang mau tak mau konsentrasi lebih banyak tercurah kesana.
Jangankan menulis bahkan kegiatan sehari hari saja tidak fokus, banyak sedih dan nangis apalagi saat nenek Hamid harus masuk ICU dan doa kesembuhan yang kami “panjatkan” dijawab Allah dengan makna yang berbeda, Allah lebih sayang dan mengangkat penyakitnya , sembuh dalam arti tak merasakan sakit lagi untuk selamanya. Sungguh keadaan yang sangat berat untuk dilewati. Setabah-tabahnya hati tetap tangis tak terbendung , shock luar biasa. Apalagi aku anak bungsu , dan selama 13 tahun ini merawat dan tinggal serumah, yang harus banyak memupuk rasa ikhlas ketika merawat orang tua yang lanjut usia. Aku ingin sekali mengisahkan ini dipostingan yang lain. Tapi tentu tak sekarang, masih banyak air mata kalau harus mengingat beliau.Kali ini aku ingin menulis tentang manfaat mengajak anak untuk ziarah makam.
Banyak pendapat tentang ziarah makam ada yang membolehkan , ada yang tidak. Menurut ku adanya doa ziarah itu menunjukkan bahwa ziarah makam boleh dilakukan asal dengan niat lurus karena Allah, bukan untuk meratapi menangis histeris, bukan pula untuk menyembah atau mengharap pesugihan , ngalap berkah dari sebuah makam,dan tidak datang setiap hari atau mengkhususkan hari-hari tertentu, dan makam yang didatangi adalah makam yang kita kenal yang merupakan keluarga .Ada juga larangan wanita untuk berziarah, tapi bagaimana jika anak-anak perempuan semua, tentu sesekali ingin datang ke makam almarhum ayah,ibu atau kakek nenek, sekedar melihat, membersihkan, dan berdoa secukupnya dan tahu adabnya. Setiap orang punya pemahaman dan keyakinan sendiri kita wajib saling menghormati.
Sesuai judul aku akan tulis tentang mengajak anak untuk ziarah makam keluarga. Untuk usia anak bisa sekitar 4-5 tahun yang kira-kira dia sudah mengerti untuk diberi penjelasan . Tapi kemarin saat Nenek Hamid meninggal dan dia ikut melihat , ya biar dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, jadi gak bingung nenek pergi kemana? Kok gak ada? Dll.
Berikut manfaat mengajak anak ziarah ke makam keluarga :
- Mengenalkan silsilah keluarga, terutama bagi mereka yang belum pernah melihat dan bertemu ketika masih hidup. Selain itu juga mengajarkan pada anak bahwa yang telah meninggal tetap harus dikenang dan dihormati, tetap disayangi dengan selalu mendoakan karena tetap butuh doa dari keluarga yang masih hidup.
- Mencontohkan pada anak, agar kelak ketika kita meninggal mereka juga melakukan hal yang serupa. Bahwa yang ada di makam itu adalah jasad orang tua mereka, yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Sepeninggal orang tua , bukan artinya bisa berbuat sesuka hati, karena tetap menjaga nama baik keluarga. Berbuat baik, menjalin silaturahmi dengan teman-teman dan saudara -saudara orang tua. Bakti kepada orang tua tak hanya ketika masih hidup tetapi juga saat mereka telah wafat.
- Sedikit memberikan pemahaman kepada mereka bahwa kita tak akan hidup selamanya. Kelak suatu saat kita juga akan wafat. Kenapa sedikit? Karena usia mereka masih kecil. Sedikit memberikan pemahaman akan keyakinan hari akhir juga, karena apa yang kita lakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan kelak.
- Mengajarkan adab ziarah kubur. Berwudhu, memberitakan ketika memasuki area pemakaman, tidak boleh menduduki atau melangkahi makam, adalah beberapa adab yang kadang dikesampingkan. Masih banyak pengantar jenazah yang kadang suka duduk dimakan atau seenaknya melangkah padahal ada adabnya.
- Menghapus pemikiran bahwa area pemakaman adalah tempat yang mengerikan banyak hantu, orang yang telah meninggal akan menjadi hantu dan arwah penasaran. Sekarang banyak banget film atau tayangan yang mengatakan area pemakaman adalah menyeramkan. Pemikiran ini tertanam pada anak-anak kita sehingga mendengar kata kuburan, mendengar ada yang meninggal jadi ketakutan. Dengan seringnya diajak ke makam akan menjadi familiar dan tidak takut.
Kebiasaan ziarah itu bukan sekedar mengunjungi makam, mengenang orang tua yg telah tiada yang sebenarnyatanpa kita ke makam juga akan tetap dikenang. Tapi kita mengajarkan keanak tentang sebuah kepedulian, tentang doa , tentang kasih sayang , yang merupakan salah satu bentuk bukti dari sebuah bakti ke orang tua.
Apakah teman-teman pernah mengajak anak-anak ziarah atau nyekar ke makam keluarga? Yuk sharing..atau ada manfaat lain yang bisa ditambahkan...silahkan dikolom komentar ya ☺️.
Saat kakeknya meninggal Fathan sedih banget karena nggak diajak ikut menguburkan, akhirnya nanti pas ziarah, kami janji mengajak Fathan, makasih sharingnya, mba Nova
BalasHapusbetul ya sambil mengajarkan onsep kematian agar mereka mengerti dan jadi pengingat bagi mereka
BalasHapusBetul banget, image pemakaman sebagai tempat angker seringkali jadi penahan untuk gak ziarah. Padahal ziarah juga untuk mengingat kematian dan mendoakan keluarga yang sudah mendahului.
BalasHapusIkut berbela sungkawa...
BalasHapusIbu saya sering mengajak cucunya (ponakan saya) ke makam bapak saya kalau lagi mudik ke rumah. Biar dia nantinya kalau udah gede ikut mendoakan dan menziarahi makam kakeknya.
Iya sih mbak, tergantung niat kita. Kalau lurus2 aja kayaknya ga masalah deh
BalasHapusAku udah lama gak ziarah ke makam, doanya dr rumah aja. Tapi kalau ada kesempatan, sama semua keluarga ya ziarah, sampai ponakan yg cilik2 juga
BalasHapusAku belum pernah ziarah makam sama anak-anak nih. Jadi catatan buatku
BalasHapusTurut berduka ya Mbak. Aku malah belum pernah ajak anak ziarah nih. Bisa jadi catatan buatku
BalasHapusaku baca ini karena ngak pernah ziarah,
BalasHapussudah baca iji mau ngajak anakku ziarahlah