www.novanovili.com-[ Parenting ] Sebelum menginjak usia 2 tahun
anak ku senang sekali memcahkan gelas, bahkan pernah dia sengaja mengambil
gelas dalam lemari lalu melemparkannya,
sengaja mengambil gelas yang kebetulan
diletakkan dipinggir meja, sengaja menggoyang-goyang rak piring dan mengambil
piring disana lalu melepaskannya.
Awalnya aku biasa, lalu sebel, lalu bingung, lalu
memikirkan bagaimana solusinya . Sebagai manusia biasa pasti ada sebal, marah,
tapi juga harus intropeksi diri, apalagi sebagai seorang ibu harus banyak
sabar, banyak belajar. Berawal dari ketidak sengajaan. Ya, awalnya anak tidak
bermaksud membanting kan gelas atau piring, tapi suatu waktu mungkin memegang
gelas, lepas dan terjatuh. Lalu kenapa
bisa seperti ketagihan dan berulang.
baca juga : inilah saat kesabaran seorang ibu harus dilevel puncak
baca juga : inilah saat kesabaran seorang ibu harus dilevel puncak
Menurut ku ada beberapa alasan:
- Anak menyukai sensasi suara pecah dan kacavyang berserakan, namanya juga anak-anak kan ya..? belum mengerti. Untuk selanjutnya dia seakan memiliki kerinduan untuk melihat dan mendengar kejadian serupa.
- Reaksi kita yang berlebihan. Sebenarnya sih wajar saja kita teriak berlari antara terkejut dan takut anak luka terinjak pecahan kaca ditambah omelan yang keluar dari mulut “ misalnya , ya tuhan..kenapa dipecahin sih nak, nanti kalau luka bagaimana berdarah loh, sakit loh..bla..bala.. ",panjang banget. Tau gak? ternyata anak sama sekali tidak menyimak yang kita omelin panjang lebar, tapi justru ia merekam reaksi wajah takut/marah kita dan suara kita yang melengking karena ketakutan. bertambah lagi point sensasi “rindu” yang di ingin dilihatnya.Kelihatan banget saat aku buru-buru mengangkat dia, dan aku ngoceh anak ku malah serius melihat wajah ku dan seperti menikmati.
Bagaimana solusinya, langkah apa
sih yang diambil?
Sebagai
ibu (semua orang dewasa di rumah) tidak
boleh lengah, pastikan meletakkan sesuatu yang mudah pecah jauh dari
jangkauan anak-anak, misalnya meletakkan gelas setelah minum di tengah meja, atau menjauhkan vas bunga
berbahan kaca dari tempat yang mudah dijangkaunya. gak masalah rumah tidak
terlihat indah walau bagaimanapun keselamatan anak lebih penting. Karena
aalasan sebenarnya sayang anak bukan sayang vas bunga he2, jangan kebalik ya
buibu :D
sumber : pixabay.com |
Gantilah peralatan makanannya dari pekakas yang tidak mudah pecah,
bolehlah untuk sementara waktu menggunakan piring atau gelas berbahan pelastik.
Biasanya anak usia segitu kan sudah belajar untuk makan sendiri dan minum
sendiri. Kita juga gak mau menghambat kemandirian anak bukan?
Jauhkan peralatan atau pekakas yang mudah pecah dari rak piring
(gak mungkin juga kan ya… ntar rak piring kosong dong.. :D), ya minimal
letakkan ke rak yang lebih tinggi yang mungkin jauh dari jangkauannya. Biasanya
emang gitu kan ya..? anak-anak seusia itu rak piring jadi mainan, semua
perabotan diturunkan, ya panci, ya baskom, ya mangkok diturunin semua, kadang
dibawa sampai ke ruang tamu.
Saat “kejadian” anak melakukan hal yang sama, memecahkan
gelas atau pring, bereaksilah biasa.
Tampakkan wajah yang biasa, jangan teriak , jangan ngomel,. Tapi tetap sigap
angkat dia jauhkan dari pecahan yang berhamburan, lalu sapu bersih.
Ajak Bicara.Setelah bersih dan beres, lalu
ajak anak duduk bersama beri pemahaman kepada anak bahwa itu bahaya. Nak… gak
boleh lagi pecahin gelas ya…, nanti kakinya luka loh berdarah loh. Gapapa
sedikit menakutinya sambil pegang tangan atau kakinya sambil agak-agak bergidik
atau bagaimana. Anak usia biasanya sudah paham diajak ngomong, walau mereka
sendiri belum lancar berbicara. Kenapa setelah bersih, yak arena percuma jika
kita ngomel atau ngomong saat heboh ngangkat dia , terus lari-lari ambil sapu,
mereka tidak akan memahami yang kita katakana, tapi malah menikmati reaksi
wajah kita yang ketakutan. Pastikan saat berbicara berhadapan dengannya melihat
matanya, dan dia memperhatikan gerak mulut kita. bukan sambil main atau nonton
TV.
Baca juga : Orang tua cerewet, penting
Baca juga : Orang tua cerewet, penting
Itu beberapa hal yang aku lakukan
saat anak memecahkan gelas baik sengaja atau tanpa sengaja. Bersyukur
akhir-akhir ini kebiasaan itu sudah tak
berualang. Tapi tetap kita sebagai orang tua harus waspada, tidak meletakkan
gelas dipinggir meja atu tempat lain yang mudah dijangkaunya.
Teman-teman punya pengalaman
seperti ini, anak suka memecah atau membating
gelas? bagaimana solusiny? sharing disini yuk berbagi pengalaman.
Klo masih anak2 aku ksh peralatan makan yg plastik aja lebih aman
BalasHapusiya mb muna awalnya aku pake yg kaca toh..kita yng nyuapin. eh..akhirnya dia pengen minum sendiri..dan gak sengaja kelepas...
HapusAwalnya susah berlaku biasa. Pada akhirnya sekarang terbiasa Mbak. Mau banting gunting bahkan melakukan apapun yg di luar logika kita, bisa bersikap biasa. Jadi si anak nggak kaget :)
BalasHapusiya..mba..dibawa santai.. tapi tetap sigap kalau itu bahaya. kadang semakin heboh kitanya..anaknya makin seneng..he2
Hapusaku masih belum berani kasi yg beling mba jdi semua peralatannya masih aku kasi melamin :)
BalasHapusaku suka kaish peralatan plastik aja, kalo ada yang pecah yang diutamakan menyelamatkan dia dulu, barang mah bisa dibeli ya
BalasHapusAnak saya, semua peralatan makannya saja sediakan dengan bahan plastik. Ini saya lakukan saat dia mulai mau makan kalo suap sendiri. Ya, itu tadi khawatir pecah kalo pakek yang kaca. :)
BalasHapusTerimakasih, sharingnya mbak.. Salam hangat dari Bondowoso.
Saya juga dulu pakai plastik aja sih Mba,,,
BalasHapusHehehe kalau anak saya sering sekali menumpahkan air minum di gelas, karena saat saya beri minum ga langsung di minum. Akhirnya dia lupa dan kesenggol saat bergerak/ bermain. Solusinya saya perhatikan sampai dia minum baru saya tinggal mengerjakan pekerjaaan lain.
BalasHapus