Mendapat panggilan ayah atau bunda adalah moment yang paling
membahagiakan. Menjadi orang tua itu memiliki kebahagiaan tersendiri, apalagi
jika anak-anak tumbuh sehat dan bahagia dalam didikan tangan "dingin" kita namun terasa hangat hingga ke hati :) . Menjadi orang tua yang dapat mendidik anak dengan baik itu tidaklah mudah. Kesabaran dan keikhlasan dan pengetahuan
orang tua sangat berperan penting untuk menciptakan sosok generasi terbaik yang siap melangkah kedepannya.
Untuk menjadi orang tua kini tak lagi hanya mengikuti arus atau berdasar pengalaman kakek-nenek atau orang tua kita dulu. Maksudnya mengikuti arus itu misalnya dengan skema menikah-mengandung-melahirkan- merawat anak bayi- anak udah besar disekolahkan dan biarkan guru yang mendidik , dan orang tua sibuk dengan nafkah dan urusan rumah tangga lainnya. Dengan skema membesarkan anak seperti itu ,dizaman sekarang itu sudah tidak bisa diterapkanlagi, terlalu banyak halyang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Kini anak benar-benar dipersiapkan menjadi penerus dengan intelektual dan spiritual yang bagus, sehat jasmani dan rohani dan kuat menghadapi tantangan, dan bijak mengelola emosional. Dengan tuntutan yang banyak seperti itu sudah seharusnya orang tua untuk terus belajar menjadi orang tua yang baik , karena mendidik anak bukan hanya sampai pada urusan dunia, tapi tiap keputusan yang kita ambil untuk anak ada tanggung jawab kita sebagai orang tua kepada Tuhan.
Dengan alasan itu pula aku sangat suka membaca tentang
hal-hal yang menyangkut parenting. Dengan membaca dan mendengar ilmu keparentingan akan wawasan
kita terhadap perkembangan dan cara
menanggulangi masalah anak di era digital ini. Mengikuti seminar keparentingan
jujur saja aku belum pernah, selama ini cuma baca-baca dari buku atau melihat
talk show di televisi. Teori-teori yang
dijabarkan memang terkesan mudah dan menarik namun sangat sulit untuk
dijalankan, karena apa yang diterapkan
tentu harus sesuai dengan karakter anak tidak bisa disamaratakan.
Dengan teori umum dan terlihat sangat mudah namun sulit untuk
dilakoni itu aku jadi senang membaca pengalaman dari ibu-ibu lain yang
lebih senior dan sangat cakap dalam menghadapi permasalahan anak, yang tentunya sesuai dengan karakter anak,
kebiasaan keluarganya, yang dimungkinkan kita dapat mengambil contoh baiknya
untuk diterapkan dalam keluarga.
Myra Anastasya bersama anaknya (keke) |
Sebut saja Myra
Anastasia yang sering memanggil namanya dengan sebutan “Chi” ini merupakan
seorang mom blogger yang senang berbagi pengalaman kesehariannya bersama anak-anaknya.
Penjabarannya sangat sederhana dan mudah dipahami, walaupun terihat
sederhana namun tulisan tetap 'berisi" karena tak hanya mengulas permasalahan tapi juga memberikan solusi. Pada blog pribadinya bertajuk KEKENAIMA.COM
banyak sekali tulisan yang menulis tentang ilmu parenting, semua ditulis dengan ringan dan santai.Untuk teman-teman yang ingin mengambil ilmu perenting bisa langsung menuju blognya http://www.kekenaima.com/search/label/Parenting
Menjadi orang tua itu memang harus terus belajar, banyak
media pembelajaran yang bisa menambah referensi orang tua mendidik anak seperti
buku-buku parenting, nasihat atau pengalaman baik dari sahabat dan keluarga,
seminar keparentingan , media televisi dll.
Ada tips , masih dari mba Myra bahwa dalam penerapan ilmu
parenting tidak boleh menelan ilmu parenting yang didapat
begitu saja, tapi harus difilter lebih dahulu dan disesuaikan dengan kebiasaan dan karakter anak,karena jika
dipaksakan takutnya malah membuat mereka jadi tertekan . Tips yang kedua sebagai
orang tua tidak boleh sensitif alis baperan karena kalau orang tua belum
apa-apa sudah nangis, dia yang memarahi anak eh dianya yang mewek, jika tegas ya tegas, jika marah perlihatkan secara bijak, jika kesal duluan dengan
keadaan yang ada justru akan menyulitkan untuk mendisiplinkan anak. Dan yang ketiga jadi orang tua
itu harus semangat dan tidak boleh
menyerah, ya..kalau belum apa-apa orang tua sudah males dan loyo bagaimana bisa
menjadi penyemangat anak?
Bagi aku pribadi belajar dunia parenting itu adalah masa
kontrak yang tak pernah habis. Karena menjadi orang tua itu tak pernah ada
batasan usia anak bahkan sampai mereka menikah
mereka tetaplah anak-anak kita.
Buat-buat teman-teman yang suka dengan dunia parenting bisa ceka-ceki dan
tanya langsung dengan Mba Myra ya..
nih aku kasih akun social medianya:
Myra Anastasia
Fanpage: Myra Anastasia’s Blog
Twitter: @ke2nai
Instagram: @ke2nai
Twitter: @ke2nai
Instagram: @ke2nai
Mba Myra selalu menulis tentang aktivitas anak anaknya ya. Ntar kalo mereka dewasa pasti seneng dg tulisan ibunya
BalasHapusmenulis sekarang..artinya meninggalkan jejak kenangan... ntar klo udah dewASA.. anak mengulang kembali membacanya..bagai membuka album kenangan..ada kebahagiaan tentunya..
Hapuspengen tuh anak2ku ntr bisa kayak anak2nya mbak Myra, yg deket banget kayak temen sendiri :).. ga dulu kyk aku, kalo ama orang tua bawaannya takut :(
BalasHapusmakanya nih..seneng banget baca blog mba myra.. dia deket sama anak..n anak2 juga senang didekatnya....
Hapusmau selalu hangat sama keluarga2..he
Suka banget sama kegiatan mbak Myra tentang kegiatan anak-anaknya, dari mulai anak-anak masih keliatan kecil sampe sekarang udah pada keliatan tinggi besar, kurun waktu 2 taun selama di komunitas yang sama banyak banget kisah inspiratif yang dibagi mba Myra.
BalasHapusSalken mba Nova, ulasannya cakep. :)
konsisten nulis tentang anak2 kita jadi tau perkembangan anaknya...sambil belajar juga cara mba myra mendidik anak2nya..
Hapussalken kembali... :)
saya bnyk belajar tentang parenting dr blognya mba myra :)
BalasHapushm... saya juga :)
HapusMemang benar, kita butuh belajar ilmu parenting, Mbak. Untungnya sekarang mudah ya berkat internet dan dunia blogging. Mbak Myra ini salah satu tempat belajar asyik ...
BalasHapussetuju, Mbak. BElajar parenting seperti kontrak yang tidak pernah habis :)
BalasHapus