Sumber Foto : google |
Guru ku pahlawanku, tak terlalu berlebihan memang
jika kita mengatakan guru seorang pahlawan bagi anak didiknya. Karena seorang
guru lah membuat kita bisa membaca ,menulis, bahkan mengarang suatu cerita, memahami
suatu masalah, bahkan mencari solusinya dan mengajarkan aneka ragam ilmu
pengetahuan. Tak hanya itu gurupun dikatakan sebagai orang tua kedua kita,
karena pada jam-jam sekolah gurulah yang memantau, menasehati, dan medidik dan
membina kita. Orang tua siswa pun merasa sangat terbantu, karena disaat mereka
sibuk mencari nafkah, ada guru yang menggantikan posisi mereka untuk mendidik anak-anak .
Menjadi Guru bukanlah hal yang mudah, karena seorang guru adalah contoh dan tauladan yang
baik bagi anak didiknya. Jadi, seorang guru harus memiliki sifat yang
penyayang, santun dan lemah lembut tapi tegas, agar ketika dia menyampaikan
kebaikan kepada muridnya tidak seperti menyampaikan sebuah lelucon, tapi
nasehat yang merupakan gambaran dirinya. Kita sering mendengar pribahasa “Guru
Kencing berdiri, Murid Kencing berlari”, pribahasa ini bukanlah sekedar kata
tanpa makna, ini menunjukkan bahwa guru adalah pedoman bagi murid, jika seorang
murid melihat guru kencing berdiri akan timbul pemikiran “alah…pak guru saja
berbuat seperti itu, kita buat yang lebih ekstrim lagi” . Nah jika seorang guru
memberikan contoh yang baik tentu murid juga akan baik, apalagi akhir-akhir ini banyak sekali prilaku-prilaku tak pantas guru terhadap murid/siswa.
Orang melakukan sesuatu itu banyak dari apa yang dilihatnya bukan dari apa yang didengar. Jika seorang guru hanya bisa menasehati melarang ini itu, tapi dia sendiri tidak melakukannya akan menjadi cibiran bagi anak didiknya. Contohnya saja seorang guru yang mengajar sambil merokok ( sepertinya masih banyak guru yang seperti ini), mungkin dia tidak mengatakan “anak-anak marilah kita merokok, merokok itu baik..dst”. tapi secara tidak langsung dia mengajarkan anak didiknya untuk merokok, tak salah jika ada anak-anak yang sembunyi-sembunyi merokok di toilet sekolah pada jam-jam istirahat. Atau seorang guru yang menegaskan agar anak-anak nya untuk disiplin, datang sekolah tepat waktu dll, tapi gurunya paling sering telat masuk kelas dibanding tepat waktu.
Sumber : google |
Ada yang mengatakan Menjadi guru itu membosankan, mereka mesti bekerja setiap hari , mengajarkan hal yang sama tiap tahunnya. Coba bayangkan dulu ketika orang tua kita bersekolah dia yang menjadi gurunya, kemuadian kita, anak kita, mereka tetap mengajar di kelas dan sekolah yang sama. Tapi menurutku itulah nilai plusnya seorang guru keikhlasannya tak terukur oleh waktu bayangkan satu keluarga dia yang mengajar, memang kalau di dengar agak lucu tapi itulah kenyataan ikhlasnya seorang guru, pantas sekali jika seorang guru dikatakan pahlawan.
Seorang guru yang pernah bercerita “ Aduh…sekarang aku mengajar cucu ku, ada murid yang memanggil ku nenek” katanya sambil tertawa. Bagaimana tidak dulu Ibu nya si murid dia yang mengajar ketika SMA, dan setelah selang sekian tahun simurid telah berkeluarga dan memiliki anak, ketika anak sudah SD bertemulah dengan gurunya kembali, dan dia mengatakan “ini adalah ibu gurunya Mama ketika SMA ayo salam sama nenek”. Dan ketika si anak udah lanjut sekolah tingkat SMA bertemu kembali dengan guru yang sama dengan guru yang mengajar mamanya, si murid pun jadi kagok kadang manggil bu guru kadang manggil nenek. Akhirnya di sepakati kalau di sekolah manggil bu guru tapi kalau lingkuangan luar sekolah manggil nenek. (Ha ha…, ada-ada saja ya..?)
Jadi menurutku seorang guru sangat pantas dikatakan seorang Pahlawan, pahlawanku, pahlawan mu , pahlawan kita semua. Kita sangat bersyukur pemerintah sekarang sangat peduli dengan kesjahteraan guru, gaji guru Pegawai Negri Sipil tak lagi bisa dikatakan murah. Jika ada yang bilang menjadi guru PNS itu hanya mengejar gaji saja ,karena sekarang gaji guru PNS mahal, tapi menurut saya tak semua guru yang seperti itu buktinya ada guru yang ikhlas dengan gaji honor yang tak seberapa dan tinggal daerah terpencil tetap mendidik muridnya dengan disiplin dan ikhlas.
Ditengah majunya ilmu pengetahuan dan tekhnologi saya berharap guru lebih mampu membina anak didiknya, lebih bersahaja, dan terhormat. Menjadi seorang guru harus terus belajar mengikuti perkembangan zaman., jngan sampai anak murid lebih pintar dari pada guru. Apalagi dengan maraknya handphone dan gadget dengan teknologi tinggi yang sangat memungkinkan siswa atau murid melakukan tindak kejahatan melalui dunia internet. Guru diharapkan lebih mampu membina, mendidik membentuk manusia yang berkarakter, memiliki budi pekerti yang tinggi. Jangan pernah terjadi lagi ada guru yang melakukan tindakan amoral dan menyebar luaskan videonya. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah karena imbasnya tak hanya di dunia saja juga diakhirat, jika mengajar kebaikan maka imbalannya juga kebaikan. Dan tak ada lagi guru yang melakukan kekerasan pada siswa baik secara fisik psikis, ataupun seksualitas, karena banya sekali berita kriminal yang menyiarkan bahwa ada seorang guru yang melakukan kekerasan kepada anak didiknya. Menjadi guru itu harus disegani bukan ditakuti. Jika sekedar takut, dia hanya takut dihadapan kita tapi jika dibelakang dia mencibir dan menjelekkan kita. Tapi jika seorang guru yang disegani, dia akan menghormati jika berhadapan dan akan memuji dan menuruti jika dibelakang guru.
Selain itu pemerintah harus meninjau kurikulum kembali,
coba saja kita lihat, pelajaran Matematika, Fisika,atau Pelajaran lain seperti
Komputer, Bahasa inggris, memiliki jumlah jam terbanyak tiap minggunya
dibanding Pelajaran Agama dan PPKN bahkan pelajaran tersebut di berikan les tambahan
diluar jam sekolah sedangkan pelajaran
Agama dan pembinaan akhlak hanya dua jam seminggu, bagaimana kita dapat
menanamkan nilai moral dengan waktu yang sedikit itu. Memang ini bukan tanggung
jawab guru saja , pendidikan orang tua, dan lingkungan juga mempengaruhi prilaku
anak, tapi paling tidak dengan begitu guru lebih leluasa dan memiliki waktu
banyak untuk membentuk muridnya menjadi
jiwa dan pribadi yang memiliki budi pekerti yg baik.
----
terkadang bayak juga yg melupakan jasa seorang guru
BalasHapusguru layaknya pahlawan tanpa tanda jasa, terima kasih guru2ku
BalasHapus