--
“Dan
barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang
berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
kokoh.Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (QS. 31:22)”
Sebagai manusia biasa dengan segala problema hidup
yang ada ,kita sering sekali dilanda
rasa khawatir, cemas dan rasa was-was terhadap suatu urusan dan itu normal,
setiap orang pasti pernah merasakan kekhawatiran. Dalam hidup ini tak ada manusia yang tidak memiliki
masalah..tidak ada manusia yang tidak memiliki kekhawatiran tentang sesuatu.
walaupun tingkat kecemasan itu berbeda pada setiap orang karena semua tergantung kepribadian
seseorang tersebut dalam menyikapi masalah, ada yang gampang tertekan ada pula yang
memiliki karakter kuat.
Banyak hal yang menyebabkan orang merasakan kecemasan,
misalnya takut gagal, rasa khawatir ketika akan pindah ke luar kota, cemas
ketika memasuki jenjang perkawinan, merasa tertekan dan labil ketika putus
pertunangan, merasa khawatir ketika menjalankan usaha baru, dan bentuk-bentuk
kecemasan lainnya .
Disaat puncak kekhawatiran melanda apa yang kita
rasakan? Tiba-tiba tubuh melemah bahkan terkadang muncul rasa putus asa dan
tiba-tiba meluncurlah sebuah do’a :
" Ya.. Allah semuanya ku serahkan pada
Mu..ku mohon beri kan yang terbaik menurutmu untukku..berikan kemudahan dalam
setiap urusanku...Amin..."
Dititik kekhawatiran dan usaha sudah maksimal maka
berujung pada sebuah kepasrahan menyerahkan semuanya kepada Sang pencipta.
Namun coba menilik kembali kedalam hati apakah kepasrahan itu total atau
setngah-setengah atau malah seperempat seperempat?
Ketika mulut berkata kuserahkan padaMu namun hati masih
saja berbisik “ aduh..bisa gak ya..?” ‘aduh gimana nanti kejadiannya..?”
sadarkah apa yang kita bisikkan dalam hati itu menyiratkan bahwa kita telah
meragukan akan kuasa dan kehendakNya.
Untung saja Allah itu maha bijak, maha baik, maha
pengasih dan maha penyayang. Coba kalau setaraf manusia pasti kita udah
didamprat abis abisan. Ya.. semisal ketika kita menitipkan sesuatu kepada seorang teman
ntah siapapun. Ketika kita menitipkan itu pasti percaya donk.. tapi kalau masih ngomong “ lu bisa ga..??” “eh..jaga
yang baik..yg bener” dan kalimat-kalimat semacamnya “ ah..sudahlah kalau gak
percaya, urus aja sendiri, awas kalo minta tolong lagi!” nah ditambah ancaman
pula.
"Pantaskah kita meragukan suatu
masalah yang penyelesaiannya kita serahkan pada Allah SWT. Patutkah kita yang
lemah ini meragukan kemampuan Allah penguasa alam ini, yang segala urusan
berpusat padaNya"????
Tulisan
ini sekedar catatan pengingat diri,
bahwa hidup tak perlu dicemaskan dan segalanya berjalan sesuai fitrahNya. Jika ada
masalah yang harus diselesaikan udah sewajarnya kita berbuat dan berusaha
semaksimal mungkin dan selebihnya jalur takdir berjalan.
Untuk diketahui bahwa
kecemasan yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan psikologis, dan berefek munculnya penyakit-penyakit tubuh yang
dikenal dengan istilah psikosomatis yaitu penyakit yang timbul dari pikiran dan
mental yang selalu dilanda rasa cemas akan sesuatu, misalnya rasa mual ,muntah, gas lambung dan
jantung berdebar dan lain-lain yang dirasakan tubuh yang berujung pada tindakan medis . Sudah saatnya untuk belajar
menenangkan diri (toyor kepala sendiri), percaya pada Tuhan sepenuhnya bisa
menjadi sebuah terapi untuk berpikir lebih tenang, bukan kah..dengan mengingatNya membuat
hati dan jiwa merasa tenang?
Semoga bermanfaat
ya..
Salam jum’at berkah..
______
Sebenarnya ini tulisan lama yang diberdayakan (tsaah), kembali melihat-lihat dan membaca ulang arsip blog dan mengevaluasi karena ternayata banyak tulisan-tulisan beberapa tahun yang lalu itu di tulis ngasal, alay, dan awut-awutan. Seperti niat awal bahwa ngeblog cuma ajang curhat online dan berasa luar biasa bahagia ketika ada yang berkunjung serta meninggalkan komentar walau seadanya. Tapi kini telah berubah dan memiliki harapan bahwa yang berkunjung ke blog kita bukanlah sekedar orang-orang yang nyasar tapi karena ada niat, dan seandainya kesasar maka dia menemui sebuah tulisan yang lebih “berisi” bukan sekedar cuap-cuap tanpa makna.
______
Sebenarnya ini tulisan lama yang diberdayakan (tsaah), kembali melihat-lihat dan membaca ulang arsip blog dan mengevaluasi karena ternayata banyak tulisan-tulisan beberapa tahun yang lalu itu di tulis ngasal, alay, dan awut-awutan. Seperti niat awal bahwa ngeblog cuma ajang curhat online dan berasa luar biasa bahagia ketika ada yang berkunjung serta meninggalkan komentar walau seadanya. Tapi kini telah berubah dan memiliki harapan bahwa yang berkunjung ke blog kita bukanlah sekedar orang-orang yang nyasar tapi karena ada niat, dan seandainya kesasar maka dia menemui sebuah tulisan yang lebih “berisi” bukan sekedar cuap-cuap tanpa makna.
Iya sering merasa sepeti itu. Harusnya lbh percaya dan berserah lg TFS Mbak :)
BalasHapussemoga selalu bisa yakin terhadap Allah sepenuhnya... ya walau itu cuma keraguan seuprit..he2
HapusAllah tidak menguji hamba-Nya di luar kemampuannya. Selalulah kita berprasangka baik kepada-Nya. :)
BalasHapussemoga Allah memberikan ujian sesuai kemampan..aamiin
Hapus