Disclaimer: Tulisan ini sama sekali tidak
bermaksud sara atau memicu perdebatan ya, saya menuliskan ini sebagai penganut
muslim. Karena setiap kita yang memiliki agama pasti merasa bahwa agama yang
dianutnyalah benar , saya sangat paham itu. Jika tulisan ini dibaca oleh
sobats non muslim, kalian boleh membalik tulisan ini bahwa agama kalian anutlah
yang benar. jika ada tulisan islam
kalian boleh menggantinya dengan agama yang dianut ( Kristen,protestan,hindu,
budha, konghucu), oke sips?!.
Setiap orang tua ingin anaknya menjadi baik, dan setiap orang tua
memiliki sudut pandang dan cara tersendiri
untuk membuat anaknya jadi baik, tentu saja “baik” menurut takaran mereka sebagai ayah dan ibu. Jadi jika
ada yang kurang sepaham dengan apa yang dituliskan disini, ya sah-sah saja,
terserah bagi yang membaca punya prinsip
hidup masing-masing.,jika apa yang saya tuliskan ada kekurangan mohon
dilengkapi , jika salah mohon diberi
penjelasan yang benar, jika tak setuju ya boleh-boleh saja. kita bebas
berpendapat.
Sebagai orang tua kita tak hanya
memberikan kenyamanan dan memenuhi segala kebutuhan anak. Dan yang sangat kita sadari bahwa
kebutuhan itu tak hanya makan,minum,pakaian dan tempat tinggal semata yang
menyangkut kebutuhan ragawi. Sebagai orang tua tentu kita sangat ingin anak
menjadi sosok yang paham agama, dan memiliki pribadi yang baik yang dari kebutuhan
ruhaniahnya juga terpenuhi.
Sebagai penganut yang bukan atheis
tentu kita juga menanamkan kepada anak sejak dini bahwa kita adalah
makhluk bertuhan. Bahwa apa apa yang ada
didunia ini termasuk dirinya adalah milik Allah swt yang mempunyai kekuasaan
baik dilangit maupun dibumi. Nah
ada beberapa yang kita terapkan sejak dini, agar keimanan, keyakinan
bahwa dia hidup itu butuh perlindungan Tuhan. Apa lagi dijaman sekarang banyak sekali tantangan yang mesti dihadapi orang tua untuk menjadikan anak lebih baik.
Mengenalkan Tuhan Sejak Dini.
Menyebut asma Allah ketika melakukan aktivitas, do’a sebelum/sesudah makan minum, dan aktivitas lainnya. hal-hal semacam ini adalah satu cara untuk mengenalkan Allah kepada anak. Mengenalkan dan memberi pemahaman bahwa dimana kita berada dan kapan pun waktunya harus mengingat Allah dan meminta perlindunganNya, bahwa diri kita dalam kekuasaanNya. Bahkan sebagian mengatakan bahwa mendidik itu mulai dari kandungan harus rajin ibadah, bahkan lagi sejak mencari sosok pasangan hidup, begitulah pentingnya bahwa pengenalan Tuhan itu harus dilakukan sedini mungkin.
Cara lain mengenalkan keberadaan Tuhan adalah mengajak/melihat saat kita melakukan ibadah harian, seperti sholat, mengaji baik dirumah maupun ditempat ibadah. Dengan begitu mereka akan banyak bertanya, dan disaat itulah kita bisa menyampaikan pengenalan kepada TuhanNya.
Menyebut asma Allah ketika melakukan aktivitas, do’a sebelum/sesudah makan minum, dan aktivitas lainnya. hal-hal semacam ini adalah satu cara untuk mengenalkan Allah kepada anak. Mengenalkan dan memberi pemahaman bahwa dimana kita berada dan kapan pun waktunya harus mengingat Allah dan meminta perlindunganNya, bahwa diri kita dalam kekuasaanNya. Bahkan sebagian mengatakan bahwa mendidik itu mulai dari kandungan harus rajin ibadah, bahkan lagi sejak mencari sosok pasangan hidup, begitulah pentingnya bahwa pengenalan Tuhan itu harus dilakukan sedini mungkin.
Cara lain mengenalkan keberadaan Tuhan adalah mengajak/melihat saat kita melakukan ibadah harian, seperti sholat, mengaji baik dirumah maupun ditempat ibadah. Dengan begitu mereka akan banyak bertanya, dan disaat itulah kita bisa menyampaikan pengenalan kepada TuhanNya.
Menanamkan bahwa Islam agama yang benar disisi Allah SWT
Setelah mengenalkan Allah sejak
dini kita juga wajib memberikan
keyakinan bahwa agama yang kita anut yang paling benar di sisi Allah. Kenapa benar menurut Allah ? karena jika
dikatakan bahwa agama baik menurut versi manusia, maka ia mengatakan bahwa
semua agama itu baik karena tidak ada agama yang mengajarkan keburukan. Jika
sudah mengatakan semua agama baik dan terserah mau mengimani yang mana saja,
maka wajib dipertanyakan kadar keyaqinan terhadap agama yang dianut . Maka gak
heran ada yang bolak balik pindah agama, tapi jika mereka menganggap semua
agama baik ? kenapa mesti pindah sana pindah sini ya? yah..itu plin plan namanya..:D
Ketika hati sudah yakin bahwa
Allah itu ahad dan menyatakan diri islam, tentunya kita juga percaya pada apa
yang dituliskan dalam Alqur’an tahu bahwa yang dipertanggung jawabkan itu tak
hanya sebatas dunia ada akhirat yang menunggu.
Dengan dalih akhirat itulah kita punya kewajiban ke anak agar mereka
sepenuhnya yakin bahwa Islam lah agama yang benar.
Mengenalkan Halal dan Haram.
Mengenalkan halal haram kepada anak
sejak dini itu sangat perlu, dan ini sebenarnya sudah diterapkan oleh para orang tua. Misalnya jangan makan makanan
teman mu tanpa izin bahwa itu haram dan tak disukai Allah. Karena haram itu tak
hanya fisik saja misalnya haram memakan babi, tetapi ada barang halal tetapi
karena cara memperolehnya yang haram, maka hukum menjadi haram, misalnya kue
hasil mencuri dll.
Untuk makanan yang tidak kita
buat sendiri atau di produksi oleh pabrik
yang tidak jelas apa yang dicampurkan, kita dipermudah adanya sertifikat
halal dari MUI. Karena dizaman sekarang apapun bisa diperbuat, apapun bisa
dicampurkan ntah alcohol atau ekstrak hewan yang dihukumi haram untuk
dikonsumsi dalam Alqur’an. Jadi label halal berfungsi agar kita tak terjebak
pada ras was-was atau yang tak jelas hukumnya (subhat).
Biruwalidain/ Berbuat baik dan hormat kepada orang tua.
Berbuat baik kepada orang tua
adalah kewajiban, menyenangkan hati dan membuat ibu dan ayah bahagia itu adalah
kebaikan. Untuk mengajarkan kepada anak
mungkin kita bisa memberikan contoh ke anak dengan memperlihatkan rasa
santun dan baik ke kakek dan nenek nya. Dengan begitu mereka melihat bersikap
santun kepada kita sebagai ayah dan ibunya. Ada sebagian orang tua yang secara
sadar menjelek-jelekkan orang tua mereka diddepan anak, walaupun anak masih
kecil sesungguhnya mereka merekam dan menyimpannya dalam memori. Bisa jadi suatu saat ketika kita merenta anak malah memperlaku kan hal yang sama seperti kita memperlakukan orang tua kita (kakek nenek mereka).
Tidak memperlakukan mereka secara
kasar dan membabi buta ketika marah terhadap kesalahan yang mereka lakukan juga
merupakan contoh ke anak. Biasanya anak meniru kebiasaan orang tua ketika marah
atau hal-hal lain. Seperti yang kita ketahui bahwa anak yang dibesarkan secara kasar dan keras biasanya
akan tumbuh sebagai anak yang suka membangkang .
Soleh/ Soleha itu wajib.
Jika sejak awal kita menanamkan
keimanan kepada anak inshaAllah akan tumbuh menjadi anak baik yang tahu kewajibannya sebagai hamba Tuhan, lebih mempertimbangkan pandangan Tuhan dibanding pengakuan manusia
Ketika dewasa dan paham agama dia pasti tahu ketika dia pura-pura sholeh dihadapan orang dengan berbagai atribut yang semua orang akan menganggapnya baik, dan dia pasti juga tahu ketika hatinya benar-benar ingin berbuat baik dan dinilai sholeh oleh Tuhannya.
Ketika dewasa dan paham agama dia pasti tahu ketika dia pura-pura sholeh dihadapan orang dengan berbagai atribut yang semua orang akan menganggapnya baik, dan dia pasti juga tahu ketika hatinya benar-benar ingin berbuat baik dan dinilai sholeh oleh Tuhannya.
Pandangan manusia hanya di luar,
sedangkan pandangan Tuhan jatuh dilubuk hati manusia. Ketika seorang
benar-benar sholeh mengharapkan Ridha Allah pasti akan terpancar dan
orang-orang sekitar pun tahu ketulusan hatinya, beda jika hanya berpura-pura
walaupun terlihat sholeh pasti suatu saat Tuhan menunjukkan ketidak baikkannya. Yang namanya sholeh itu tentu berdasarkan standar dari Tuhan bukan standar yang diucapkan manusia.
------
------
Aduh, kesannya jadi serius banget
ya. Sengaja gak pake dalil sana-sini, karena ini hanya sebagai catatan diri
semoga anak-anak (semoga nambah) yang
aku lahirkan dapat kami bimbimbing
dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan dihadapanNya, naudzubillah jika
sampai salah didik dan salah doa lalu malaikat mengamini.
Semoga anak kita tumbuh menjadi anak cerdas, kelak menjadi orang yang sholeh melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan larangaNya. aamiin...
__---
Baca Juga : Semangat Hidup ketika usia terus bertambah
Semoga anak kita tumbuh menjadi anak cerdas, kelak menjadi orang yang sholeh melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan larangaNya. aamiin...
__---
Baca Juga : Semangat Hidup ketika usia terus bertambah
Pas nerangin halal haram itu... Saya pernah kebingungan gimana nerangin untuk anak usia 3 tahun. Hihihi
BalasHapuskalo langsung bilang halal haram agak susah kali ya mba...
Hapusmungkin mesti kasih tau pelan-pelan... ah..ini juga mau belajar he2
anakku yang besar udah tahu label MUI, jadi ada kemasan MUI berarti halal
BalasHapuskalau usia lebih gede jadi gampang nerangin ya mba.. :D
HapusHal yang sangat mendasar begini harus menjadi perhatian bagi setiap orangtua ya, Mbak.
BalasHapusOhya, rasanya sudah lamaaa... saya ga bersua via blog dan berkomentar di sini ya, Mbak.
emang bener mbak, tauhid mesti ditanamkan sejak dini. Itu juga jadi pe-er sih buat saya pribadi, buat untuk si kecil aja tapi ke sayanya juga yang masih kurang.
BalasHapusDengan mengajarkan pemahaman Islam yg benar insyaAllah akhlak juga bisa jadi baik ya mba, karena agama Islam mencakup segala aspek kehidupan. PR yang cukup berat buat mamud, hihi
BalasHapusNoted mba. Banyak baca ya g seperti ini penting banget buat saya, untuk persiapan.
BalasHapusMemang bahaya kalau ada orang tua yang membebaskan anaknya kelak mau menganut agama apa karena anak itu tanggung jawab kita kelak.