Baby Blues Syndrome, dapat
dicegah
Pertama kali aku mendengar
istilah baby blues jauh sebelum menikah, aku mengenal istilah itu
dari tayangan di televisi. Dari tayangan itu aku ketahui bahwa baby
blues itu adalah perubahan emosi dari ibu yang habis melahirkan, seperti mudah emosi, gampang tersinggung, cemas
berlebihan dan kadang menangis tanpa sebab. Nah ditayangan itu juga dijelaskan agar para suami memahami keadaan
istrinya, dan memberikan dukungan, bukan sebaliknya gampang terpancing emosi ,
kegelisahan yang amat sangat dan juga
hilangnya rasa bahagia, yang katanya bisa sembuh sendiri jika mendapat dukungan
moral dari orang-orang sekitar.
Beberapa tahun kemudian bahwa
baby blues itu tak sekedar itu, temanku pernah cerita bahwa ibunya sempat dibawa ke psikiater
karena baby blues ini, kemudian seorang teman bercerita dan membuatku
terperangah ketika ia pernah berpikir untuk merebus anaknya yang masih bayi ketika masa nifas. Terakhir
adalah seorang mahasiswa ditempat aku bekerja waktu itu teman-temannya
bercerita bahwa si A sakit diguna-guna,
ceritanya si A ini merasa ketakutan
dengan suaminya karena di ajak ‘berhubungan’ sebelum masa 40 hari
habis ntah benar cerita ini, kemudian si
A bercerita jika suaminya akan mengguna-gunai
nya dan menyembelih seekor kucing dan
memasukan kucing berdarah-darah itu kedalam lemari, sampai-sampai ia dan
suaminya dipisahkan dan sempat akan
bercerai. Kemudian teman Dosen datang
menjenguk kesana, dan temen bilang kemungkinan si A terkena syndrome baby blues dan menyarankan
keuarga untuk konsultasi ke dokter dan
psikiater ke Pekanbaru. Bersyukur keduanya tak jadi bercerai dan si A bisa
selesai kuliah karena rencananya akan berhenti saja
Nah, pada saat hamil aku sempat takut akan dihinggapi baby blues syndrome pasca melahirkan, aku mulai mencari informasi tentang baby blues
dan semuanya yang berkaitan dengan itu dan aku kaget ternyata Ayah juga bisa
dihinggapi baby blues, ayah juga bisa merasakan depresi karena kehadiran bayi
seperti sering marah dan cemas , mungkin karena terganggunya atau pertukaran
pola rutinitas karena kehadiran bayi. Dan
baby blues yang tak cepat ditangani akan membuat parah keadaan yang disebut dengan postpartum depression
yang tak hanya menimbulakan rasa cemas dan sedih berlebihan tapi juga dalam
bentuk aksi seperti ingin membunuh anak
bahkan membunuh diri sendiri. Yang patut kita ketahui bahwa resiko baby blues itu dapat di
minimalisir bahkan dapat dihindari.
Berikut beberapa point yang insha allah dapat menjauhkan diri dari resiko syndrome yang gak bisa dianggap sepele ini.
- Menyadari sejak awal bahwa hamil , melahirkan dan membesarkan anak bukanlah hal mudah , jadi harus menyiapkan mental yang kuat, dan tidak kaget dengan perubahan pola hidup, seperti akan berkurangnya waktu istirahat, capek, lelah dan lain-lainnya. Yakinkan diri bahwa semua itu akan terlewati dengan baik.
- Cari berbagai informasi tentang baby blues, baik dari buku-buku ataupun dari forum komunitas disana biasanya akan banyak berbagi pengalaman, yang tentunya akan memberikan banyak wawasan dan pengetahuan baru.
- Banyak membaca tentang proses melahirkan dan perkembangan bayi dalam fase awal. Misalnya saja tentang bayi yang suka menangis malam atau lainnya, jadi akan mengurangi rasa cemas. Aku dan suami pernah mengalami ini setiap Hamid bayi cegukan kami merasa ketakutan dan cemas bagaimana cara menghilangkannya atau ketika malam larut Hamid menagis sejadi-jadinya dan ga mau diam, aku sampai-sampai ingin muntah dan pup saking cemasnya. Padahal kenyataannya cegukan itu karena bayi lagi menyempurnakan perkembangan paru-paru nya, dan tidak medirikan bayi didada setelah menyusu. Menangis malam itu kemungkinan bayi mengalami kejang perut atau kolik, dll.
- Sebelum melahirkan sebaiknya ada pembicaraan khusus dengan keluarga, nanti setelah melahirkan sebaiknya ada yang membantu pekerjaan dirumah, dan ada yang memdampingi ,sehingga ibu merasa aman dan tidak ketakutan ada tempat bertanya dan menenangkan.
- Kerja sama suami dan istri misalnya ketika anak bangun malam yang biasanya suka begadang sebaiknya suami menemani atau gentian dengan istri untuk menjaga anak, sehingga istri tak merasa kelelahan, dan tidak emosi karena berasa ngurus anak sendiri.
- Makanan bergizi agar tubuh tak gampang sakit . Jika keadaan lemah dan sakit biasanya orang suka berpikiran yang tidak-tidak.
- Istirahat yang cukup. Ketika anak tidur sebisanya ibu ikut tidur beristirahat, waktu istirahat cukup dapat merubah mood ibu menjadi baik, karena itu lah ada yang bantu-bantu dirumah itu diperlukan, ntah saudara atau orang terdekat lainnya.
- Jangan berpikir bahwa hidup dan segalanya harus sempurna, ingat jaman dulu orang punya anak banyak dalam kedaan terbatas, toh semua dilalui dengan baik, apalagi sekarang keadaan hidup lebih membaik dan fasilitas pun lebih dari kata memadai. Dan tak perlu pula memikirkan tubuh yang naik drastis ketika hamil, jangan terlalu terobsesi dengan tubuh yang cepat langsing, yang penting hati bahagia dulu urusan body belakangan, apalagi sampai berpikir suami akan selingkuh, jangan terlalu mengada-ada.
- Selalu berpikir positif, membayangkan yang baik-baik, tidak mencemaskan masa yang akan datang dengan menghayal dan mendramatisir keadaan.
- Pasrahkan semuanya pada Tuhan menjalani semua dengan ikhlas dan banyak berdoa , terkadang suka cemas memikirkan keadaan bayi apa bisa mengurus ini itu dan lainnya , dan membayangkan yang tidak tidak. Dengan memasrahkan pada Tuhan insha Allah perasaan lebih tenang, dan bahagia.
Aku hanya menuliskannya
sepuluh point yang aku dapat dari berbagai sumber dan
sebagian menurut pengalamanku pribadi, dan tentunya teman-teman memiliki
pengalaman sendiri dan dapat sharing disini.
Baby blues biasanya timbul dari rasa cemas yang berlebihan bisa karena ketidak tahuan tentang merawat bayi bisa juga karena merasa belum siap untuk memiliki bayi. Karena itu calon ibu harus memiliki memiliki pengetahuan yang baik seputar kehamilan, melahirkan dan pengasuhan bayi. Bagi ibu yang belum siap memiliki bayi dan ternyata "kebobolan" , sebaiknya menerima bayi secara ikhlas bahwa itu adalah anugrah terindah yang dititipkannya, jadi kenapa mesti ditolak. Selain itu baby blues juga bisa dikarenakan oleh tekanan hidup ntah masalah ekonomi, keluarga atau yang lainnya, oleh sebab itu ibu yang habis melahirkan perlu ada yang mendampingi, menenangkan, sehingga ibu merasa diperhatikan juga.
Bagimanpun baby blues atau postpartum depression menjadi hal yang
mengerikan untuk dibayangkan bagi
ibu-ibu hamil dan tentunya harus memiliki kiat agar tak dihinggapi syndrome ini
pasca melahirkan. Bagi teman-teman yang mengalaminya bahkan baru sadar
mengidap syndrome ini semoga segera sembuh dan terus berupaya mencari kesembuhan tanpa
mengenyampingkan dukungan moral dari orang-orang terdekat.
____
____
Poin 8 itu penting banget. Banyak yg ngerasa gagal jd ibu krn ekpektasi thd dirinya sendiri terlalu tinggi. Tfs.
BalasHapusterkadang ada yang memikirkan , punya anak..akan merampas waktuku bersenang-senang gak bisa ini itu.., dan merasa berat untuk mengurus anak..
Hapustidak dapat menerima tanggung jawab baru....
padahal disi lainada yang begitu bahagia direpotkan..oleh anak-anak..
Nice info mak :) yang terpenting si point 10 y mak semuanya mesti dikuatkan imannya, pasrah dan mesti dijalanin chinchai jadi bisa ikhlas deh
BalasHapustidak berprasangka buruk terhadap masa depan...
Hapusbahwa semua sudah diaturNya... jadi ikhlas..aja deh... kalau sebagian waktu terkuras buat ngurus anak...
aku termasuk yg prnh ngalamin -__-.. tp yg paling parah pas anak pertama sih.. jujurnya sih, aku memang ga pgn punya anak mbak.. dari dulu ga pernah suka ama anak2.. tapi demi suami, akhirnya ngalah dan mau punya 1. cuma ya itu, ujung2nya baby blueslah.. sering marah, nangis, kesel.. untungnya ada babysitter sih yg lgs sigap jagain si baby kalo aku udh kumat marah2nya..
BalasHapusAnak kedua sempet juga ngalamin baby blues.. awal2nya sih, tapi nth kenapa si adeknya ini mukanya lebih memelas, jadi aku cepet reda marahnya tiap liat si baby..
mungkin..ketidak inginan itu memicu baby blues, karena terasa berat untuk mengurusi anak-anak..
Hapuspada hal dissii lain ada yang begitu happy menjalaninya... harus banyak belajar dari mereka..termasuk saya..
baby blue boleh disebab oleh ibu yang mengalami postpartum depression. Jadi kena ibu jaga diri dengan baik.
BalasHapuspostpartum depression lebih parah dari baby blue..
HapusJadi tau ttg baby blues ini. Aku pikir cm yg nangis2 doang ternyata ada yg ssmpe mau merebus bayinya. Astaghfirullah. Serem juga ya. Memang bener punya anak itu ga semudah yg dibayangkan
BalasHapusiya..karena dia memikirkan..begitu berat nya mengurus bayi..bagaimana nanti .. padahal itu semua dijalani saja...
Hapusbayangan itu biasanya lebih berat dari kenyataan...
padahal jika dijalani semua terlewati...
Waduh serem amat ya mak, mudah2an besok aq sehat dilancarkan semuanya diberikan kesadaran yg sesadar2nya... AMIN :)
BalasHapusaamiin..
Hapusmembaca banyak tulisan teman-teman yang terkena baby blues hanya bisa bersimpati. doaku semoga sebua ibu yang terkena sindrom ini segera disembuhkan, amin..
BalasHapusWah saya baru tau fakta ini mb, mudah2an kelak pas hamil dan melahirkan semua lancar2 amiin
BalasHapusAmin yra
Hapus2 Kali melahirkan, saya malah ga sadar Kalo baby blues. Tapi ya memang dukungan suami dan keluarga Itu perlu. Dan pastinya harus Ada yg mengingatkan juga supaya tdk berlarut-larut.
BalasHapusTFS, Mbak
gak menyadari itu sebuah kelainan ya..mba..., memang kita butuh pendamping menjalani hari ..diawal persalinan..biar gak kaget..
HapusTfs ya mba, alhamdulillah sya tidak terkena syndrome ini
BalasHapusalhamdulilah..terimakasih kunjungannya mba..
HapusMakasih infonya mbak mudah2an saya ngak akan mengakami syndrome ini
BalasHapusdulu cuma denger aja n ga cari tahu apa itu baby blues (belum kenal internet juga). alhamdulillah ga ngalamin krna sejak hamil sdh tahu abis lahiran nanti situasi bakal aman terkendali meskipun sebatang kara di rantau. yg ada malah sindrom cemas pas hamil anak ketiga krna belum siap mental u punya bayi lagi :)
BalasHapusalhamdulillah, saya gak mengalami baby blues. Tapi untuk yan mengalami, support dari orang terdekat memang penting
BalasHapus